Senin, 12 November 2012

mengarang sedikit tentang cita-cita saya #karya ilmiah


Sembilan belas tahun yang lalu, tepatnya 04 oktober 1993, saya dilahirkan ke dunia ini. Saya adalah anak kedua dari lima bersaudara. Ayah saya adalah seorang karyawan swasta, sedangkan ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Saya mempunyai kaka 1 laki-laki dan saya mempunyai adik perempuan dan satu-satunya anak perempuan di dalam keluarga saya yang bernama putri yolanda si centil yang baru duduk  di bangku kelas 1 SMA dan adik saya alip yang masih di bangku 5 SD dan  si bungsu wildan yang masih berusia 3 tahun.Mungkin bagi orang lain, saya dilahirkan di keluarga saya biasa saja, tapi bagi saya, saya lahir di keluarga saya sangat luar biasa, ramai dalam arti positif dan saling mendukung satu sama lain. Ayah saya tak banyak bicara tapi begitu saya perlu sesuatu dia akan berusaha mengupayakangya. Ibu saya juga hanya seorang ibu rumah tangga biasa, tapi dia luar biasa memahami putranya ini kadang-kadang saya malah berfikir kalau ibu saya adalah seorang pembaca pikiran. Saat saya kesal, gelisah, bosan ataupun apa saat saya merasa tidak enak badan ibu saya selalu tahu, bahkan sebelum saya mengatakan sepatah katapun. Adik-adik saya juga, walu terkadang membuat saya kesal mereka adalah bagian dari keramaian yang senantiasa melengkapi hidup saya. Tanpa mereka, mungkin hidup ini akan terasa sepi dan pastinya sangat –sangat membosankan.Nama saya irvan kamarullah. kalian boleh memanggil saya irvan. Saya adalah seseorang yang selalu optimis dalam menjalankan sesuatu. Terkadang saya ragu, tapi saya harus tetap berjalan. Lagi pula, saat keraguan itu datang, saya selalu punya banyak hal yang bisa dijadikan motivasi untuk terus maju. Keluarga saya, sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang selalu bisa saya andalkan untuk mengembalikan semangat yang telah hilang. Nama saya irvan kamarullah dan saya berharap menjadi seorang pemimpin.
           
Dalam islam pemimpin berarti imam khalifah yang di berikan amanah dan tanggung jawab yang besar dalam mengarahkan, mengkomandani umat, jamaah atupun koloninya agar bisa mencapai tujuan dari sebuah persatuan. Itu memang benar, tapi menurut pandangan saya pemimpin adalah penentu keberhasilan. Tidak akan ada suatu keberhasilan atau pencapaian tujuan apapun, apabila tidak dikepalai seorang pemimpin yang baik dan hebat. Tidak akan ada kemakmuran suatu negara, tanpa pemimpin yang alim dan bijaksana. Dan tidak akan ada jamaah dalam suatu mesjid apabila tidak ada yang mau menjadi imam atau pemimpin dalam sholat, dan itu berarti sholat ber’jamaah tidak akan pernah terlaksana. Secara umum, ayah atau ibu yang berperan kepala dalam sebuah keluarga adalah pilar terbesar yang membuat sebuah keluarga kokoh. Kepala keluarga biasanya menjadi pencari nafkah utama untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, namun begitu kepala keluarga berhenti dan tidak adda pencari nafkah yang lain, maka kebutuhan yang harus dipenuhi akan terbengkalai dan roda kehidupan dalam keluarga akan berhenti dengan sendiri’y atau dengan kata lain, harmonisasi kebahagiaan dalam sebuah rumah tangga akan kaca balau karena akan kehilangan pegangan. Tapi materi yangdihasilkan oleh kepala keluarga tidak lantas menentukan keberhasilan suatu rumah tangga, karena.. maaf sebelumnya..banyak keluarga yang berhasildalam finansial namun tetap tidak bahagia, itu berarti, keluarga itu telah gagal karena lagi-lagi saya katakan, tidak memiliki pemimpin yang baik sebagai penentu keberhasilan. Walaupun secara keseluruhan pemimpin bukanlah kunci utama, tapi secara garis besar, pemimpin adalah penentu dalam menemukan kunci keberhasilan yang akan membawa anggota-anggotanya dalam mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang baik, tahu bagaimana menentukan, mengarahkan dan mengambil keputusan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi seluruh anggota-anggotanya. Pemimpin yang baik tahu kapan harus mendukung dan memastikan setiap anggotanya mendapatkan pengayoman dan kebutuhan mereka terpenuhi. Seorang pemimpin adalah penentu keberhasilan, paling tidak itulah yang Saya pikirkan. Pemimpin adalah posisi tertinggi dalam suatu organisasi. Siapa yang tidak ingin menjadi pemimpin? Saya rasa, hampir semua orang ingin___kalau seandainya bisa__ jadi seorang pemimpin. Begitu pula dengan Saya. Saya, sama seperti kebanyakan orang, ingin jadi seorang pemimpin.Jika saya menjadi seorang pemimpin. Saya akan mulai dengan menjadi  pemimpin bagi diri saya sendiri terlebih dahulu. Mengatur, mengarahkan diri saya dalam sebuah disiplin dan rencana kerja yang tentunya harus saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari agar saya menjadi seseorang yang berhasil, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat.Begitu saya yakin telah menjadi pemimpin bagi diri saya sendiri, barulah saya yakin saya bisa menjadi pemimpin bagi orang lain. Dan apabila saat itu tiba, saya akan berusaha menjadi pemimpin yang bukan hanya dihormati tapi juga disegani oleh semua anggota organisasi. Saya ingin menjadi pemimpin yang tahu kapan harus mendengarkan dan tahu kapan saya harus berbicara dan didengar oleh forum yang saya pimpin. Saya harap saya memiliki hati yang besar untuk menerima segala kritikan dari forum, selama itu bisa membuat saya dan organisasi menjadi lebih baik. Saya juga berharap, saya memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan yang mungkin nanti akan saya perbuat dan menjadikan kesalahan tersebut sebagai bahan evaluasi diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Saya ingin meyakinkan para anggota organisasi yang saya pimpin bahwa saya akan selalu siap menjadi kemudi dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang harus saya lakukan bersama para anggota. Saya juga akan memastikan bahwa setiap anggota berperan aktif dalam setiap kesempatan yang ada. Membiasakan jiwa demokrasi menjadi kebiasaan positif yang harus selalu diterapkan. Memastikan bahwa setiap hak dan kewajiban semua anggota berjalan seimbang. Mungkin terdengar teoritis, tapi saya menjadikan teori saya itu menjadi sugesti positif di kepala saya, agar saya selalu ingat apa yang harus saya lakukan, apabila saya menjadi seorang pemimpin nantinya. Kalau boleh jujur saya ingin menjadi seorang presiden. Mungkin terdengar gila, tapi saya harus berfikir gila jika ingin menjadi orang besar. Contohlah Thomas Alfa Edison, dia benar-benar gila, karena hanya demi sebuah bola lampu pijar dia melakukan percobaan sampai ribuan kali. Bisa dibayangkan, apabila Thomas Alfa Edison berhenti dalam percobaan yang ke-1000? Maka kemungkinan besar sampai  saat ini, kita masih hidup dalam kegelapan, sepi karena tak ada cahaya lampu. Mungkin, karena pengembangan lampu sampai sangat modern seperti sekarang, berawal dari bola lampu pijar yang ditemukan oleh orang besar itu. Memikirkan atau berusaha melebihi kemampuan sendiri adalah sebuah kegilaan, tapi kalau kegilaan itu bisa membawa kesuksesan, saya bisa terima jika dikatakan saya gila dalam arti yang baik tentunyaJika saya menjadi seorang pemimpin, saya ingin menjadi seorang penentu keberhasilan dalam organisasi yang saya pimpin. Jika saya menjadi seorang pemimpin, saya ingin melakukan yang terbaik dari yang terbaik yang bisa saya berikan dan lakukan, untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari yang terbaik yang juga bisa saya hasilkan, seperti motto saya selama ini, “I DO MY BEST, YOU DO YOUR BEST, WE DO OUR BEST, FOR THE BEST OF THE BEST

Tidak ada komentar:

Posting Komentar